Minggu, 05 April 2015

Soal Pendidikan Kewarganegaraan



Soal Pendidikan Kewarganegaraan#

Nama   : Maharani Pertiwi
Npm    : 15213219
Kelas   :2EA23

1.      Jelaskan mengapa ideology pancasila bukan merupakan ideology campuran dari ideology sosialisme maupun liberal ?

2.      Terkadang identitas nasional berseberangan dengan identitas pribadi, bagaimana sebaiknya menurut saudara mengharmoniskan kedua hal tersebut sehingga bias berjalan berdampingan ?
Jawab :
1.      Menurut pendapat saya  peryataan itu justru saling menguatkan satu sama lain, meskipun ideologi Pancasila berasal dari Indonesia namun landasan Pancasila sebagian mengadopsi pemikiran-pemikiran dari ideologi lain seperti liberalisme dan sosialisme. Pancasila mengkombinasikan ideologi asing yang sesuai dengan kepribadian dalam negeri. Founding-fathers melakukan adopsi nilai-nilai ideologi dari luar sehingga dapat tercipta suatu ideologi yang kompleks sehingga dapat terwujud sistem negara sesuai yang diinginkan dan dicita-citakan. Melihat gagasan-gagasan bangsa lain hanyalah sebagai acuan untuk membuat ideologi yang lebih baik dan sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri, karena dari segi ciri khasnyapun berbeda dengan pandangan-pandangan lainnya. Pancasila dibentuk dari kepribadian bangsa dan juga sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, karena dengan adanya suatu pandangan hidup, bangsa Indonesia memiliki pegangan dan pedoman bagaimana memecahkan berbagai persoalan seperti politik, sosial budaya, ekonomi, hukum, dan persoalan lainnya. Dalam pandangan hidup ini pula terdapat konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh sesuatu bangsa, pikiran-pikiran yang mendalam dan gagasan sesuatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik.

2.      Proses Pembentukan Identitas Nasional adalah Identitas nasional tumbuh dan berkembang berdasarkan nilai-nilai masyarakat yang memunculkan perasaan solidaritas sosial. Suatu identitas nasional menunjukkan bahwa individu-individu setuju atas pendefinisian diri mereka yang saling diakui, yakni kesadaran mengenai perbedaan mereka dengan orang lain dan suatu perasaan akan harga diri bersama mereka (Charles F Andrain, 1992). Kesadaran akan penghargaan diri diwujudkan dalam bentuk nilai, norma, dan simbol-simbol ekspresif yang dianut bersama. Nilai merupakan konsep yang sangat umum mengenai hal yang bernilai, berharga, diinginkan, suatu kriteria untuk menentukan tindakantindakan mana yang harus diamabil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar