Soal
Pendidikan Kewarganegaraan#
Nama :
Maharani Pertiwi
Npm :
15213219
Kelas :2EA23
1. Jelaskan
mengapa ideology pancasila bukan merupakan ideology campuran dari ideology
sosialisme maupun liberal ?
2. Terkadang
identitas nasional berseberangan dengan identitas pribadi, bagaimana sebaiknya
menurut saudara mengharmoniskan kedua hal tersebut sehingga bias berjalan
berdampingan ?
Jawab :
1. Menurut pendapat saya peryataan itu justru saling
menguatkan satu sama lain, meskipun ideologi Pancasila berasal dari Indonesia
namun landasan Pancasila sebagian mengadopsi pemikiran-pemikiran dari ideologi
lain seperti liberalisme dan sosialisme. Pancasila mengkombinasikan ideologi
asing yang sesuai dengan kepribadian dalam negeri. Founding-fathers melakukan
adopsi nilai-nilai ideologi dari luar sehingga dapat tercipta suatu ideologi
yang kompleks sehingga dapat terwujud sistem negara sesuai yang diinginkan dan
dicita-citakan. Melihat gagasan-gagasan bangsa lain hanyalah sebagai acuan
untuk membuat ideologi yang lebih baik dan sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia itu sendiri, karena dari segi ciri khasnyapun berbeda dengan
pandangan-pandangan lainnya. Pancasila dibentuk dari kepribadian bangsa dan
juga sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, karena dengan adanya suatu
pandangan hidup, bangsa Indonesia memiliki pegangan dan pedoman bagaimana memecahkan
berbagai persoalan seperti politik, sosial budaya, ekonomi, hukum, dan
persoalan lainnya. Dalam pandangan hidup ini pula terdapat konsep dasar
mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh sesuatu bangsa, pikiran-pikiran
yang mendalam dan gagasan sesuatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang dianggap
baik.
2. Proses Pembentukan Identitas Nasional adalah Identitas nasional tumbuh dan berkembang berdasarkan nilai-nilai
masyarakat yang memunculkan perasaan solidaritas sosial. Suatu identitas
nasional menunjukkan bahwa individu-individu setuju atas pendefinisian diri
mereka yang saling diakui, yakni kesadaran mengenai perbedaan mereka dengan
orang lain dan suatu perasaan akan harga diri bersama mereka (Charles F
Andrain, 1992). Kesadaran akan penghargaan diri diwujudkan dalam bentuk nilai,
norma, dan simbol-simbol ekspresif yang dianut bersama. Nilai merupakan konsep
yang sangat umum mengenai hal yang bernilai, berharga, diinginkan, suatu
kriteria untuk menentukan tindakantindakan mana yang harus diamabil.